Rak Pengering Piring

Rak Pengering Piring

Demi peningkatan efektivitas kerja si ibuk (dan tentunya dengan tetap memperhatikan efisiensi), rak pengering piring pun juga si ibuk siasati.

Setelah menggunakan rak piring lama sampe kurang lebih 10 tahun, akhirnya tibalah waktu untuk menggantinya dengan yang baru karena sudah karatan sana-sini... beli baru adalah jalan pintas yang si ibuk lakukan jika keadaannya sudah tidak dapat diperbaiki lagi (sudah pernah coba dicat, namun hanya bertahan sebentar... atau mungkin si ibuk aja yang kurang handal ngecatnya).

Rak pengering piring yang dijual di toko-toko tersedia dalam beberapa jenis bahan. Yang cukup sering ditemukan adalah yang dilapis plastik dan yang berbahan stainless steel. Sebenarnya si ibuk belum pernah mencoba rak pengering yang berbahan stainless, tapi sejak dulu selalu senang sama yang:

  1. Berbahan dilapis plastik (untungnya yang dilapis plastik ini biasanya cukup murah dibandingkan yang stainless steel).
  2. Mempunyai wadah di paling bawahnya untuk menampung tetesan air.
  3. Memiliki lekukan untuk piring di bagian bawah dan yang ratanya di atas. Dengan model begini si ibuk bisa meletakkan botol atau tempat minum yang tinggi di rak bagian atas, sedangkan kalau model sebaliknya botol bisa mentok ke rak bagian atas. Tapi untuk yang model begini si ibuk harus keliling ke beberapa tempat,... dan akhirnya menemukannya di Mitra10.

Untuk meningkatkan daya guna rak ini, si ibuk mencoba menambah ruang untuk mengeringkan hasil cucian dengan menambahkan rak kecil di bagian yang panjang. Untuk menyambungnya, si ibuk menggunakan cable ties... gampaang dan cepaat [3] & [5]. Selain itu juga si ibuk menggunakan rak pengering sendok garpu dari rak pengering yang lama [4].

Berhubung rak pengering ini letaknya cukup dekat dengan kran mencuci [1], bagian samping rak pengering terpaksa si ibuk lapisi dengan plastic wrap karena sering terkena cipratan air dan juga sabun... supaya piring yang sudah diletakkan di rak tetap kering. Pastikan plastik wrap-nya dipasang dengan rapi supaya tetap enak dipandang [2]. Strategi ini sementara cukup berhasil. Nanti akan si ibuk hitung berapa lama harus diganti plastiknya.

Selain itu, si ibuk juga melapisi bagian wadah pengering itu dengan plastic wrap. Kenapa?? Karena si ibuk lelah harus merendam wadah itu dengan cairan pemutih atau juga harus mencuci wadah setiap kali si ibuk mencuci piring. Kalau tidak diurus, bagian wadah itu cepat berlumut dan meninggalkan jejak kuning yang agak sulit dihilangkan dengan sabun pencuci piring biasa [6]. Oleh karena itu, mumpung masih baru, si ibuk melapisinya dengan plastic wrap juga. Kita lihat saja berapa lama plastic ini akan bertahan. Semoga cukup efektif ya.

Ada tips lainnya? Silahkan share dengan meninggalkan komen di bawah.