Post-it penolong si ibuk

Si ibuk yang pelupa ini sangat bergantung sama post-it.
Post-it ini merk ya? bahasa indonesia nya apa ya? si ibuk belum search juga. kertas tempel kah?? kertas berlem kah?
Semua yang akan si ibuk kerjakan ditulis di post-it. Si ibuk punya jadwal harian, jadwal mingguan, to-do list, daftar belanjaan, de-el-el... semuanya pakai post-it.
Selain itu, pesan atau "catatan cinta" dari si ibuk untuk anak-anak dan buat si ayah (atau sebaliknya dari anak-anak) pun menggunakan post-it. Untuk mengingatkan si ibuk tentang jadwal dan hal-hal yang perlu dilakukan, post-it ini ditempelkan di berbagai tempat strategis... mulai dari dashboard mobil si ibuk, di pintu kulkas, di dinding kamar, sampai di bagian belakang handphone pun sering ada post-it nya.

Dashboard mobil si ibuk juga belum pernah lepas dari post it, sampai-sampai rasanya ada yang kurang bagi si ibuk kalo di dashboard itu enggak ada tempelan post-it nya. Jangan sampe post-it yg masih penuh list itu hilang, waah si ibuk bisa kehilangan araah ituuu... 🤕🤕

Pernah suatu ketika ada tukang renovasi di rumah, semua pintu dan lainnya yang mau diperbaiki pada dipasangin post-it semua sama si ibuk. Biar aja kemana mata memandang ada kertas kuningnya, yang penting si tukang jadi tau kan semua yang kena kertas kuning harus diperbaiki!
Si ibuk kecanduan pake post-it karena awalnya ayah si ibuk memakai post-it untuk berbagai keperluannya yang ditempel di mana-mana juga. Menurut si ibuk cara ini sangat efektif untuk menjaga kita supaya gak kelupaan. Dan ternyata bukan hanya si ibuk aja yang menggunakan ini, si ibuk pernah masuk ke mobil seorang teman dan dashboard mobilnya penuh juga dengan tempelan post-it (toss dulu kitaaa...)
Kalau orang-orang mulai beralih memakai reminder digital, si ibuk tetap setia memakai post-it. Boros kertas ya? gak mendukung program ramah lingkungan ya?? Hmmm, tapi si ibuk pakai satu post-it berkali-kali kok. Jadi, untuk catatan yang sifatnya sementara atau harian, seringnya si ibuk menulis pakai pena yang bisa dihapus atau pun pakai pensil. Jadi bisa dipakai berulang sampai tidak layak pakai lagi. Mengingat Harga post-it ini cukup mahal juga, apalagi post-it yang bergaris, jadinya si ibuk harus hemat banget pakainya.

Si ibuk pernah beberapa kali pakai merk yang berbeda, harganya memang lebih murah dari post-it, tapi ternyata nempelnya tidak sekuat post-it, apalagi kalau di tempel di dashboard mobil yang kena terpaan angin AC. Untuk yg bergaris, si ibuk baru menemukannya di merk post-it. Belum pernah ketemu merk lain yang menyediakan model bergaris gini.
Oh iya, si ibuk punya tips supaya post-it nya gak ngangkat di bagian lemnya seperti gambar di atas... Usahakan waktu mengambil post-it nya dari arah samping, bukan dari arah bawah.
Thank you post-it telah menemani hari-hari si ibuk.